Konsep Dasar Penelitian
1.1. Pengertian Metode Penelitian
Metode
penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kunci yang perlu diperhatikan
yaitu: cara ilmiah, data, tujuan, dan
kegunaan. Cara ilmiah berarti
kegiatan penelitian didasarkan pada
cirri-ciri keilmuan yaitu rasional,
empiris, dan sistematis.
Data yang
diperoleh dari penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang mempunyai
kriteria tertentu yang valid. Misal dalam masyarakat tertentu terdapat 5000
orang miskin, sementara peneliti melapor jauh dibawah atau diatas 5000 maka
derajad validasi hasil penelitian tersebut tidak valid. Untuk mendapatkan data
yanglangsung valid dalam sering sulid dilakukan, oleh karena itu data yang telah
terkumpul sebelum diketahui validasinya, dapat diuji melalui pengujian reliabilitas dan obyektivitas. Pada umumnya jika data itu reliabel dan obyektif, maka
terdapat kecenderungan data tersebut valid.
Setiap
penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Tujuan penelitian pada
umumnya dibagi dalam 3 macam yang bersifat penemuan, pembuktian dan pegembangan.
Penelitian yang bersifat penemuan misalkan: cara efektif untuk memberantas
korupsi. Penelitian yang bersifat membuktikan misalkan: membuktikan apakah
insentif dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan. Selanjutnya penelitian
yang bersifat mengembangkan misalnya: mengembangkan sistem pemerdayaan masyarakat
yang efektif.
Secara umum data
yang diperoleh dalam penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan
mengantisipasi masalah.
1.2.
Jenis-Jenis Metode Penelitian
Jenis-jenis
metode penelitian dapat diklarifikasikan berdasarkan tujuan dan tingkat
kealamiahan (natural setting) objek
yang diteliti. Berdasarkan tujuan, metode penelitian dapat diklarifikasi
menjadi penelitian dasar (basic research),
penelitian terapan (applied research),
dan penelitian pengembangan (research and
development). Berdasarkan tingkat kealamiahan, metode penelitian dapat
dikelompokan menjadi metode penelitian eksperimen, survey dan naturalistik.
Penelitian dan
pengembangan merupakan “jembatan” antara penelitian dasar dengan penelitian
terapan, dimana penelitian dasar bertujuan untuk “to discover new knowledge about fundamental phenomena” dan applied research bertujuan untuk
menemukan pengetahuan yang secara praktis dapat diaplikasikan. Walaupun ada
kalanya penelitian terapan jugan untuk mengembangkan produk. Penelitian dan pengembangan
bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan memvalidasi suatu produk.
1.3.Macam-macam
penelitian
Berdasarkan Tujuan Penelitian
|
Dasar
Penelitian
|
Penelitian
Dan Pengembangan (R & D)
|
Macam Metode Penelitian
|
Berdasarkan
Tingkat Kealamiahan Tempat Penelitian
|
Penelitian
Eksperimen
|
Penelitian
Survey |
Penelitian
Naturalistik |
Penelitian
Terapan
|
Gambar
1.1 Macam-macam metode penelitian berdasarkan tujuan dan tingkat kealamiahan
tempat penelitian.
Pada
umumnya penelitian R & D bersifat longitudinal
(beberapa tahap). Untuk Menelitia analisis kebutuhan sehingga mampu dihasilkan
produk yang bersifat hipotetik sering digunakan metode penelitian dasar.
Selanjutnya untuk menguji produk yang masih bersifat hipotetik tersebut,
digunakan eksperimen. Setelah produk teruji, maka dapat diaplikasikan. Proses
pengujian produk dengan eksperimen dinamakan penelitian terapan (applied research). Hubungan antara
penelitian dasar, penelitian pengembangan (R&D) dan penelitian terapan
ditunjukan pada gambar 1.2.
Basic
Research
Research
& Development
Applied
Research
Penemuan
Ilmu Baru
Penemuan,
Pengembangan, Dan Pengujian Produk
Menerapkan
Ilmu/Produk
Gambar
1.2 Penelitian dan pengembangan merupakan “jembatan” antara basic research dan applied research
Metode
penelitian eksperimen, survey dan naturalistic/kualitatif juga dapat ditempatkan
dalam satu garis kontinum. Seperti ditunjukan pada gambar 1.3 sangat tidak
alamiah/natural karena tempat penelitian dilaboratorium dalam kondisi
terkontrol sehingga tidak mendapat pengaruh dari luar. Metode mencari pengaruh treatment (pengakuan) tertentu. Metode
survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah
(bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data.
Metode penelitian naturalistic/kualitatif digunakan untuk meneliti tempat yang
alamiah, dan peneliti tidak membuat perlakuan, karena peneliti dalam
mengumpulkan data bersifat emic,
yaitu berdasarkan pandangan dari sumber data, bukan pandangan peneliti.
Metode
Eksperimen
Metode
Survey
Metode
Naturalistik
Tempat
di lab. ada perlakuan
Tempat
alamiah (tidak di lab) ada perlakuan
Tempat
Alamiah tidak ada perlakuan
Gambar
1.3 Kedudukan metode penelitian Eksperimen, Survey, dan Naturalistik
Berdasarkan
jenis-jenis penelitian diatas, maka dapat dikemukakan bahwa yang termasuk metode
kuantitatif adalah metode penelitian eksperimen dan survey, sedangkan yang
termasuk dalam metode kualitatif yaitu metode naturalistic. Penelitian untuk basic research umumnya menggunakan
metode eksperimen dan kualitatif, applied
research menggunakan eksperimen dan survey, dan R&D dapat menggunakan survey,
kualitatif, dan eksperimen.
1.4.Proses
penelitian
Perbedaan
antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif juga dapat dilihat dari
proses penelitian.
a. Proses penelitian kuantitatif
Penelitian
kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari obyek yang diteliti (preliminary study) untuk mendapatkan
yang betul-betul masalah. Peneliti harus menggali masalah melalui studi
pendahuluan melalui fakta-fakta empiris. Agar peneliti dapat menggali masalah
dengan baik,maka peneliti harus menguasai teori melalui membaca berbagai
refrensi. Selanjutnya masalah tersebut dirumuskan secara spesifik dan pada
umumnya dibuat dalam bentuk kalimat Tanya.
Untuk dapat
menawab rumusan masalah yang bersifat sementara maka,peneliti dapat membaca
refrensi teoritis yang relevan dengan masalah dan berfikir. Untuk jawaban
terhadap rumusan masalah yang baru didasaran pada teori dan didukung oleh
penelitian yang relevan,tetapi belum ada pembutian secara factual maka awaban
itu disebut hipotetis.
Untuk
menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih
metode/strategi/pendekatan/desain/ penelitian yang sesuai. Pertimbangan yang
ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan
dan konsisten yang dikehendaki. Sedangkan pertimbangan praktis adalah ketersediaan
dana,waktu,dan kemudahan yang lain. Dalam penelitian kuantitatif metode
penelitian yang digunakan adalah survey,ex
post facto,eksperimen,evaluasi,action
research,policy research.
Setelah
metode penelitian yang sesuai dipilih,maka peneliti dapat menyusun instrument
penelitian. Instrument penelitian dapat berupa test,anget/kuisioner,untuk
pedoman wawancara atau observasi. Sebelum digunakan instrument penelitian harus
diuji dulu validitas dan reabilitasnya
Pengumpulan
data dilakukan pada obyek tertentu baik yang berbentuk sampel maupun popolasi.
Bila peneliti ingin membuat generalisasi terhadap temuannya,maka sampel yang
diambil harus representative (mewakili)
Setelah
data terkumpul selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan
menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistic tertentu
Kesimpulan adalah langkah ahir dari suatu periode
penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah. Penelitian kuantitatif
bersifat linear,dimana langkah-langkahnya jelas,mulai dari rumusan
masalah,berteori,berhipotesis,mengumpulkan data,analisis data dan membuat
kesimpulan dan saran.
b. Proses penelitian kualitatif
Tahap
awal penelitian kualitatif disebut tahap,orientasi atau deskripsi dengan grand tour question. Pada tahap ini
peneliti mendesripsikan apa yang dilihat,didengar,dirasaan dan ditanyakan.
Proses penelitian kualitatif pada tahap kedua
disebut tahap reduksi/focus. Pada
tahap ini peneliti mereduksi segala informasi yang telh diperoleh pada tahap
pertama. Pada proses reduksi ini,peneliti mereduksi data yang ditermuan pada
tahap 1 untuk difokuskan pada masalah tertentu. Pada tahap reduksi ini peneliti
menyortir data dengan cara memilih mana data yang menarik,penting,berguna,dan
baru. Berdasaran pertimbangan tersebut,maka data-data tersebut dielompokan
manjadi beberapa kategori yang ditetapkan sebagai fokus penelitian.
Pada
tahap ketiga adalah tahap selection.
Pada tahap ini peneliti menguraikan focus yang telah ditetapkan menjadi lebih
rinci. Pada penelitian tahap 3 ini,setelah peneliti melakukan analisis yang
mendalam terhadap data dan informasi yang diperoleh,maka peneliti dapat
menemuan tema dengan cara mengkonstruksikan data yang diperoleh menjadi suatu bangunan
pengetahuan,hipotesis,atau ilmu yang baru.
Proses
memperoleh data atau informasi pada setiap tahapan dilaukan secara
sirkuler,berulang-ulang dengan berbagai cara dan berbagai sumber. Setelh
peneliti memasuki obye penelitian atau sering disebut situasi social peneliti
berfiir apa yang ditanyakan(1). Selanutnya peneliti bertanya pada orang-orang
yang dijumpai pada tempat tersebut(2). Setelah mendapat jawaban,peneliti
menganalisis,apakah jawaban itu betul atau tidak(3). Apabila jawaban itu dirasa
betul,maka buatlah kesimpulan (4).
1.5.
Karakteristik penelitian yang baik
Metoda ilmiah
memiliki beberapa karakteristik umum sebagai berikut (Cosenza, 1993; Sekaran,
2006).
a. Kritis dan
analitis, yaitu mendorong suatu kepastian melalui proses identifikasi masalah
untuk mendapatkan solusi.
b. Logis, yaitu
menggunakan argumentasi ilmiah dan fakta empiris untuk menarik kesimpulan
rasional.
c. Keterujian,
yaitu dapat menguji hipotesis dengan pengujian statistik yang menggunakan data
yang dikumpulkan.
d. Objektif, yaitu
mengedepankan penilaian rasional dan objektif dengan meminimasi penilaian
subjektif peneliti.
e. Konseptual dan
teoritis, yaitu menggunakan konsep dan teori yang relevan sebagai dasar pengembangan
hipotesis untuk menjawab masalah penelitian.
f. Empiris, yaitu
menggunakan prinsip yang berstandar pada realitas.
g. Sistematis,
yaitu menggunakan prosedur yang cermat.
h. Menyatakan
tujuan secara jelas.
i.
Kokoh (rigor), yaitu menggunakan
proses dan prosedur yang dilakukan secara hati-hati (prudent) dengan
tingkat akurasi dan presisi yang tinggi. Teori dan rancangan penelitian yang
baik menjadi basis membangun kekokohan penelitian ilmiah.
j.
Memenuhi kriteria validitas internal
dan validitas eksternal (realisma, replikasi, dan generalisasi).
k. Parsimoni,
yaitu menggunakan serangkaian proses dan prosedur penelitian yang sederhana
tetapi tepat guna dan melaporkan secara gamblang sehingga dapat dipahami oleh
khalayak awam.
Karakteristik penelitian ilmiah menegaskan rigiditas
proses penelitian untuk menghasilkan penjelasan ilmiah yang dapat dipaparkan
secara sederhana. Rigiditas tersebut juga mencerminkan ragam tujuan dan
paradigma penelitian ilmiah.
Komentar
Posting Komentar