Manis (Serta Pahitnya) Hidup Saat Kamu Mencintai Dalam Diam & Lewat Doa

 Mencintai seseorang adalah naluri manusia. Pada suatu waktu, kamu pasti akan merasa tertarik dengan lawan jenis. Namun, rintangan cinta kadang menghadang, menguji hatimu yang tengah “sendirian” dan kesepian. Alih-alih bisa mengungkapkan perasaan pada orang yang dicintai dengan mudah, kadang kamu cuma bisa pasrah memandang dia dari kejauhan. Kamu hanya bisa mencintainya dalam diam dan mendoakannya tanpa ketahuan.
Lika-liku cinta semacam ini memang banyak menyisakan galau di hati. Namun, tanpa sadar hidupmu bisa lebih berwarna-warni. Nah, jika kamu paham hal ini, pasti cintamu masih ditutup rapat-rapat di hati.
1.      Jatuh cinta padanya adalah hal yang gak kamu kira sebelumnya. Bahkan sekedar rencanapun tak ada. Awalnya kamu anggap dia biasa saja.
Mungkin dia kenalan baru, partner kerja, teman kampus, “rekan di organisasi”, tetangga rumah, atau malah teman lama. Awalnya, kamu menganggap dia biasa saja, sama kayak yang lainnya. Berlalu lalang di hidupmu bergitu saja.
2.      Pada satu titik, lama kelamaan, entah kenapa kamu merasa dia berbeda dari yang lainnya. Pikiran mulai dibanjiri bayangannya dia. Yah, namanya juga cinta.Kamu mulai memikirkannya
“Lagi liat iklan di TV –> Ih, kok artis itu mirip Dayu sih.”
“Lagi di lampu merah –> Eh itu yang pake motor punggungnya kayak Dayu. Dayu bukan sih?”
“Lagi nunggu dosen –> Emmm, Dayu udah pulang belum ya?”
 Ini kenapa aku tiba-tiba suka mikirin dia?
Entah kenapa banyak hal yang tiba-tiba mengingatkanmu padanya. Bahkan kamu berfikir dia berbeda dan unik dari orang lain. Dia berbeda dari yang lainnya
3.      Rasa penasaran tentang dia juga sering melanda. Tanpa sadar kamu jadi asyik cari tahu tentang dirinya. Mulai dari tempat nongkrong sampai kebiasaan-kebiasaan kecilnya. Kamu sering cari tahu tentang dia. Demi meladeni rasa penasaranmu tentang dia, kamu akan cari tahu tentang dia selengkapnya. Entah langsung tanya padanya, tanya teman-teman terdekatnya, tanya mbah google, tanya tetangga rumahnya, atau ngintipin dia dari kejauhan. “Sebenarnya dia orang kayaknya gimana~”
4.      Bahkan semua hal tentangnya secepat kilat tersimpan di kepala. Kamu jadi orang yang paling tahu tentang dia. Kamu jadi orang paling tahu dia. Secuil hasil intip sana intip sini dan pengamatan sehari-hari :
“ Nomor plat kendaraann? Hafal di luar kepala.”
“ Tempat nongkrong sama teman-temannya? Tahu!”
“ Kapan dia nyatain cinta padamu? T___T”
Sampe-sampe informasi tentang dia bisa dijadiin biografi tuh.
5.      Hari rasanya belum lengkap dan hambar kalau belum lihat dia melintas. Ayoooo susul diaa~ Dia ada disana gak yaaa
Jam 4 udah ngampus, padahal jadwal kuliah jam 6.
    Kamu : Aku berangkat dulu ya.
    Teman : Eh, kesambet apa lo? Tumben jam 4 udah berangkat, bukannya kelas jam 6?
    Kamu :  Emmmm ada deh
    (Dalam hati, berangkat cepet-cepet biar bisa liat dia berdiri dilantai atas dan papasan sama doi).
6.      Jika tiba-tiba dia gak ada di tempat biasa, kamu jadi panik seketika nyariin dia. Jangan jangan dia……
Udah berangkat lebih awal  demi lihat doi, tapi tiba-tiba yang dicari malah gak ada. Kamu cuma bisa terpaku melihat kehampaan di depan mata.
 Dia kemana ya? Kok udah jam segini belum keliatan juga. Biasanya kan dia berdiri depan kelasnya sini? Apa dia sakit? Atau atau dia tahu kalau aku suka sama dia? Trus dia marah sama aku? Kamu dimana? Aku harus cari kemana? Apa kamu baik-baik saja?
7.      Demi menarik perhatiannya, secara gak sadar, kadang kamu mulai menyukai apa yang dia sukai. Kamu mulai menyukai apa yang dia suka. Mungkin kamu tahu kalau dia hobi naik gunung. Nah, demi mendapatkan tempat dan perhatiannya, kamu juga rela ikut nyemplung naik gunung. Harapannya sih kalau ketemu, obrolan kalian bisa lebih seru dan nyambung. Kira-kira begini :
    Dia : Kamu ternyata suka naik gunung juga ya?
    Kamu : Iyaaa, suka banget (Padahal baru 1 gunung yang didaki, itupun langsung masuk angin)
    Dia : Wah, sama….. bla bla bla (ngobrol panjang) “Sampai ending yang kamu harapkan,”
    Dia : Naik gunung bareng yuk.
(Tapi kenyataannya, kapan kamu diajakin ngobrolnya?)
8.      Ketika ngobrol dari hati ke hati sama dia adalah hal yang langka, ngepoin dia lewat media sosial menjadi kenikmatan tersendiri.
Harapannya sih kamu bisa ngobrol akrab sama si dia :
Tapi kenyataanya ngobrol dari hati sama dia cuma dalam mimpi. Ya sudahlan, kamu cuma bisa liatin dia dari layar LCD  
9.      Pelan-pelan ngepoin dia juga menjadi kebiasaan yang menyatu dalam hidupmu saban hari. kepoin dua tiap hari
Checklist kegiatan harian :
        Mau tidur : cek fb dia
        Mau makan : cek bbm dia
        Mau ngampus : cek line dia  
Kamu selalu ngepoin dia tiap buka mata.
10.  Bagi kamu bahagia itu adalah hal sederhana. Bisa ketemu dia, girangnya gak ketulungan. Kegirangan. Saat undangan rapat yang bisa bikin kalian saling bertatap mata datang, bahagianya gak ketulungan. Harapannya sih, kamu bisa ngobrol sama dia. Dah, itu aja. Dibumbui sedikit harapan kalian bisa PDKT dan jadian.
11.  Demi tampil prima dan membuat dia terkesan. Gak jarang kamu menyiapkan percakapan yang cocok untuk dilontarkan. Latihan dulu kalau perlu~ Latihan ngomong dulu ah
Beberapa jam sebelum ketemu, kamu sudah mempersiapkan tema obrolan. Kalau perlu kamu juga bakal latihan dulu atau nyari lebih dalam di google.     Rasanya, melebihi mau persentrasi skripsi. Deg-degan!  
12.  Tapi kenyataan berkata lain. Perasaan cinta yang kamu pendam seringkali malah bikin salting saat ketemu si dia.
– Tiba-tiba pikiranmu ambyar dan bingung mau ngomong apa.
“Anu mba, anu, kamu cantik”
    Kamu : Hai apa kabar?
    Dia : Hai, kabarku baik. Kamu apa kabar?
Kamu : Iya baik juga
Dia : (diam)
“ Beberapa menit kemudian”
 Kamu : mmmmm, kamu, kamu…
 Dia : Aku pergi dulu yaa, kakakku udah nunggu
– Hati berdebar-debar, keringetan dan gak tahu harus berbuat apa.
ngomong apa ya:
Saat ngajakin kamu ngobrol, kamu malah bingung mau berbuat apa. Deg-degan sampai habis berliter-liter air putih.    Tuhan, hamba harus bagaimana?
– Saking terpesona dan salting ketemu dia, badanmu mendadak kaku dan berubah kayak patung saraswati depan kampus. Kamu cuma bisa mematung
13.  Mencintainya dalam diam adalah anugrah yang tak bisa dijelaskan. Boro-boro bisa mengungkapkan perasaan, kamu malah memilih menyembunyikannya agar “rasa”mu tak ketahuan. Aduh ketahuan gak ya
14.  Sebagai jalan keluarnya dan pelampiasan rasa, kamu bikin kode-kode gak jelas di dunia maya. Kode-kodean gak jelas
*Bikin status yang menjurus.
*Curhat di blog.
Karena gak bisa ngomong langsung, kamu memilih bikin kode-kode gak jelas di media sosial. Berharapnya sih dia bisa baca kode-kode yang kamu berikan.
Tapi pertanyaannya, kapan dia paham? Emang dia cenayang?
15.  Setiap kamu kamu dengerin nama dan informasi tentangnya, gejolak cinta bikin kamu langsung gelagepan, deg-degan gak jelas. Deg-degan kalau denger namanya
16.  Rasa yang kamu pendam bikin kamu punya “magnet” khusus. (Sialnya) kamu kadang juga merasa kegeeran kalau dia melakukan sesuatu yang menjurus padamu. Mungkin dia bikin status “yang kamu banget”/ Melihatnya melangkah di tangga kampus, bikin hatiku meleleh serasa mau mampus~
17.  Karena keputusannya yang tak mau -tak bisa- jujur padanya, patah hati adalah resiko yang siap kamu tanggung.
“Maaa, tadi aku dilihatin sama gebetan. Pengen pingsan”
“Ternyata yang dia sukai itu bukan aku~”
18.  Memendam perasaan dan mencintai dalam diam itu tak mudah. Kamu harus lebih kuat dan ekstra sabar. Meski putus asa siap menyerang kapan saja. Dia mungkin gak suka sama aku, apa aku harus menyerah begitu saja?
19.  Tapi dibalik semua rasa cinta yang kamu sembunyikan. Kamu juga menyimpan harapan, bahwa dia bakal bisa dan tahu bagaimana perasaanmu sesungguhnya. Kamu berharap dia bisa tahu kamu suka Meski kamu lebih cenderung pasif dan tak berani menyatakan cinta padanya, kamu selalu punya harapan, Suatu saat nanti, semoga dia tahu kalau aku mencintainya dari dulu.
20.  Bagimu, mencintai itu teramat sederhana: Melihatnya dari jauh, mencari kabarnya lewat layar smartphone, dan menjadi orang yang membuatnya nyaman. Apapun statusnya, yang paling dia bahagia. Kamu berusaha keras menutupi perasaan yang kamu punya. Cukup melihatnya tertawa, kamu sudah bahagia.
21.  Tanpa dia tahu, dibalik sikap “biasa” mu, kamu tak lupa untuk mendoakannya setiap waktu. Perhatianmu justru terwujud jadi kalimat permohonan kepada Tuhan, kebaikan untuknya tak lupa diminta. Kamu cuma bisa berdoa buat dia dari jauh Kamu boleh jadi tak terlalu frontal dalam menyatakan perasaan. Kamu boleh jadi tak melakukan pedekatan. Kamu boleh jadi terlihat biasa saat di dekatnya. Tapi saat malam tiba, kamu tak pernah lupa meminta kebaikan untuknya kapada Tuhan.
22.  Sembari sesekali meminta padaNya untuk menjodohkan kalian berdua. Kamu berharap dialah pilihan Tuhan. Dalam hati kecil, kamu sering berharap, semoga Tuhan menjodohkan kalian berdua. Karena sejujurnya, Jodohku, maunya ku dirimu~
Mencintai diam-diam adalah pilihan. Meski rasa cintamu tak bisa dilampiaskan seperti orang-orang, mencintainy dalam doa justru bikin hatimu kuat dan jadi orang ekstra sabar. Hidupmu juga lebih berwarna.

“Selamat memendam”.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN

Ruteng, Kota yang Dingin Namun Hangat

PESONA KOTA RUTENG - FLORES