Antara November dan Juni
13:09
pm
“benar kalau Ari nyimpan fotoku sama dia?”
“iya, benar”
“mangnya foto yang mana sih?”
“tuh, foto pas kalian berdua jadi satgas dikprov”
“mangnya ada foto itu sama dia?”
“ya ialah pasti ada, dianya aja ngigo tiap malam panggil
nama kau”
Hening…
Aku
pernah mendengar cerita, kalau orang yang masih memendam perasaan kepada
mantanya, sampai mati ia akan di hantui arwah mantanya tersebut. Apa benar
cerita yang kudengar tersebut nyata adanya ataukah hanya pengharapan kalau mantanya
segera mati duluan. Tapi cerita yang kudengar tersebut sudah ratusan tahun yang
lalu ( mana ada megantropus erectus galau). Tapi apakah dijaman seperti ini
masih ada cerita seperti itu.
Entahlah
tapi semuanya kelihatan biasa saja. Tak ada yang berubah. Langit masih setia
sama matahari yang dari kemarin menyembunyikan wajahnya di balik awan. Mereka
berdua juga masih sama. Tak ada yang berubah sedikitpun dari mereka. Ari masih
setia dengan badanya yang besar (bisa dibuat lapangan golf), Juni juga masih
setia sama cat kuku orange yang pudar warnanya.
Aku
sama Ari itu sudah menjalin persahabatan sejak lama, ya kira-kira sudah dua
tahun lebih sepertiga hari lah, kami berdua itu kalau kemana-mana pasti
barengan. Kami berdua itu bisa di bilang sahabat bagai kepompong (dia
kepompongnya, aku sahabatnya). Semua tentang dia pasti aku ketahui, dari
pacarnya, mantanya, selingkuhanya, ukuran pakaianya, bahkan sampai ukuran
kolornya juga aku tahu. Kemarin aku dengar-dengar dia sudah jadian sama Juni
cewek Bali yang manis (kalau dilihat dari planet mars).
Semenjak
Ari jadian sama Juni, ia lebih rajin bangun pagi. Saking senangnya ia bangun
jam 4 pagi, setelah itu ke toilet lalu tidur lagi sampai jam 11 siang. Kemarin
saja, ketika pemulung lewat depan kos langsung di panggil, ia lalu memberi
pemulung tersebut uang pecahan seratus ribu yang ada di dompetnya. Setelah
seratus meter dari kos kulihat pemulung memaki-maki sambil berkata “anjrriiit,
uang palsu dikasih, memangnya saya seumuran sama kamu apa!!”. Memang kata orang
cinta itu bisa membuat tai kucing jadi rasa cokelat.
13:15pm
“aku sebenarnya suka sama dia, tapi,..”
Hening..
“tapi apa?”
“aku ragu kalau dia akan tulus mencintaiku, apakah
dia mau masuk dalam ajaranku? Sedangkan kami berdua berbeda ajaran”
“memang sih, kalian berbeda ajaran, tapi setidaknya
di coba dulu untuk bersama lagi”
“tidak. Mungkin sebaiknya cukup sampai disini saja,
biarkan dia bahagia dengan yang dia miliki sekarang dan aku bahagia dengan yang
kupunya sekarang”
“ya sudah, kalau itu pilihanmu lakukan yang terbaik.
Jangan buat dia kecewa”
“boleh akau Tanya sesuatu ngga?”
“apa”
“dia sekarang pacar sama siapa?”
“mmmmm, dengar-dengar dia suka sama cewek yang
kuliahnya di IKIP, kalau ngga salah namanya Kasih”
“owwh, kalau aku boleh beri saran, jangan pacaran
sama yang itu, cari saja yang lain, selain Kasih. Tapi jangan bilang ke dia
kalau aku yan saranin. Bilang saja dari kamu”
Waktu
terus berputar sesuai dengan kelazimanya berputar. Entah apa yang dirasakan Juni
semuanya menjadi rahasia. Rahasia yang tak bisa ditebak akan bermuara dimana. Yang
kutahu pasti Charlie Brown yang memiliki mantan yang selalu menyakitinya dalam
strip komik Peanuts akan selalu memakan roti selai kacang
hingga lidahnya tak bisa meraskan rasa selai kacang. Dalam filosofi
indonesianya jika cinta bisa membuat tai kucing menjadi rasa coklat maka mantan
bisa membuat coklat menjadi rasa tai kucing.
RINDAM
IX UDAYANA 16 Desember 2013
Cyrilus
Dominikus Mai Daga
Komentar
Posting Komentar