Merpati Dipucuk Ilalang
Senja bergeser perlahan,namun pasti. Mentari memamerkan rona merahnya yang membius ratusan insan. Pengagum keindahan.mentari bukanlah hal asing. Bahkan dalam situasi tertentu ,semisal orang berjalan disiang bolong,oraang bahkan mengutuknya . panas. Teriknya memanggang tubuh,tapi memandang mentari yang perlahan menuju peraduan ,dengan rona merahnya yang lembut adalah dambaan setiap jiwa yang memahami arti sebuah keindahan. Seperti halnya senja itu,ratusan orang telah berjejer ditepi pantai pasiir.Ratusan pasang mata tak sabar menanti,menanti senja di pantai kute dengan pemandangan istimewa: “mentari senja yang perlahan mengubur diri dari tapal batas pertemuan langit dan samudra”. Semuanya adalah mata-mata terlatih,yang peka terhadap keindahan. Tidak seperti aku,aku bukan pengagum,apalagi pemuja keindahan. Kalau aku berada ditepi pantai senja itu,hanylah kebetulan. Tidak ada sangkut pautnya dangan keindahan,sunset di pantai itu.kakiku melangkah kesana,hanylah dorongan r